Cara Menghadapi Orang Brengsek

Ketika kamu berkarya, bertumbuh, dan melakukan hal-hal positif yang membuat kamu maju, pasti akan ada orang-orang brengsek yang mencoba menghalangi kamu. Orang-orang brengsek ini sengaja dikirim Tuhan untuk menguji seberapa kuat kamu berjuang. Tapi itu beda soal. Urusan kamu dengan mereka adalah sesama manusia. Hidup adalah persaingan. Siapa kuat, dia menang. Termasuk orang-orang brengsek ini. Kalau bersikap lunak menghadapi mereka, kamu akan dikuasai dan didikte oleh mereka. Kalau itu terjadi, kamu akan menjadi orang yang tidak produktif.  Jadi, kamu harus fight dengan mereka. Kamu harus menjadi pemenangnya.

Siapa saja orang-orang brengsek itu? Pertama, mereka yang selalu gusar dan tidak senang melihat kamu berkarya dan tumbuh. Orang-orang brengsek akan merasa tidak tenang ketika kamu berkarya. Contoh: ketika kamu menulis dan menerbitkan sebuah buku sebagai bagian dari upaya kamu untuk maju, ada orang tertentu yang merasa tidak senang. Mereka iri. Ini adalah contoh konkrit orang-orang brengsek itu. They are the fuckin’ brengsek.

 Kedua, mereka yang selalu sinis melihat kamu berkarya dan berproses.  Orang-orang ini akan selalu berupaya mencari sisi lemahmu. Jika ada sesuatu yang buruk yang menimpamu dalam proses kreatif, mereka akan senang. Mereka cenderung akan berada di posisi yang berseberangan dengan kamu dalam hal apa pun. Ini juga orang-orang brengsek itu.

Ketiga, mereka yang tidak suka terhadapmu tanpa alasan yang jelas. Orang tidak suka terhadap kita, pasti ada alasannya. Tetapi orang-orang brengsek tidak menyukaimu tanpa alasan yang jelas. Mereka akan membenci kamu. Sebaik apa pun yang kamu lakukan dalam perkembanganmu, mereka tidak akan menyukaimu. Ketika kamu berpresetasi, mereka akan mencari celah burukmu.

Keempat, mereka yang mengkritikmu tanpa solusi. Kalau orang mengkritik, dia pasti memberi solusi. Tapi kalau yang mengkritik tanpa menyertakan solusi demi proses perbaikan, berarti orang-orang itu brengsek.

Orang-orang brengsek di atas adalah mereka yang “Summun bukmun umyun fahum laa yarji’uun.”  Orang-orang brengsek itu, jika tidak mengubah diri, sampai mati mereka akan seperti itu.

Bagaimana menghadapi mereka? Hal pertama yang harus kita lakukan adalah mari kita cek hati kita. Jangan sampai kita menjadi orang-orang brengsek. Jangan sampai kita gusar melihat orang lain berkembang dan maju. Jangan sampai kita iri melihat orang lain maju.

Apa yang saya lakukan menghadapi orang-orang seperti itu? Sejak SD, saya sudah menghadapi banyak orang yang tidak senang melihat orang lain maju dan berkembang. Untuk memberi pelajaran kepada mereka, saya mainkan psikologi mereka. Saya bikin mereka sakit dengan sikap iri dan dengki mereka. Caranya bagaimana? Dengan terus berkarya dan tumbuh. Saya terus mempertebal ketidakpedulian terhadap omongan orang lain. Orang-orang brengsek akan makin sakit hati melihat kita terus berkembang. Mereka jadi lupa diri untuk mengembangkan diri. Saya terus mainkan itu, hingga akhirnya mereka tertinggal.

Selamat menghadapi orang-orang brengsek. Jangan pernah sedikit pun membiarkan lingkungan dan orang lain mendiktemu. Kamu yang harus mendikte lingkunganmu.

 

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *