Sungguh Terjal Jalan Anies

Teridentifikasi ada operasi untuk membubarkan Koalisi Perubahan. Tentu saja untuk menggagalkan jalan Anies menjadi calon presiden. Demokrat, PKS, dan Nasdem terus dilobi agar menarik dukungan. Anies juga sepertinya akan dijegal melalui kasus hukum. Boleh jadi, loh, ini.

Sudirman Said mengatakan bahwa Surya Paloh diberi pesan untuk mengubah pikiran agar tidak mengusung Anies. Ada juga beberapa godaan untuk menawarkan untuk masuk kabinet. Untuk Demokrat sendiri, konon, ada tawaran AHY untuk menjadi cawapres dari salah satu calon yang bukan Anies. Sepertinya pihak-pihak itu tahu bahwa salah satu hal yang menjadi poin (baca: kendala) dari Demokrat, PKS, dan Nasdem adalah menentukan siapa cawapres Anies. Baik Demokrat maupun PKS sama-sama mengajukan kadernya untuk cawapres.

Pada tulisan “Skenario Menjegal Anies” dan “Menghadang Anies”, saya menulis opini terkait beberapa hal yang bisa ditempuh untuk menjegal Anies. Anies rawan sekali dikriminalisasi menggunakan jalur Formula E. Saya melihat itu rawan sekali. Jangan-jangan, ini, jangan-jangan, loh, ya, ke depannya, Formula E adalah batu sandungan yang paling serius bagi Anies. Saya tidak mendoakan, tapi in politics, segala sesuatu bisa saja terjadi. Maka dari itu, saya menyarankan Anies agar kuat berbaku hantam. Jangan hanya mengandalkan partai pengusung. Jangan biarkan mereka tertatih-tatih melindungi, lalu ia sendiri tidak bermanuver. Kalau masuk kandang singa, jadilah singa. Saling makan lah di dalamnya.

Dalam operasi untuk menjegal Anies itu pula, Nasdem, PKS, dan Demokrat terus digoda. Satu saja yang goyah, Anies is over.

Apa yang terjadi ke depan? Prediksi saya begini: jika operasi ini terus dilancarkan, lalu, ketiga partai itu goyah, Anies gagal. Nasdem tidak mungkin jalan dan capek sendiri. Apalagi kadernya baru saja jadi tersangka. Momentum Plate jadi tersangka (((kebetulan))) berdekatan dengan hiruk pikuk pencapresan. Kalau Nasdem, dkk terus digoyang, bukan tidak mungkin menyerah juga.

Kondusivitas koalisi adalah salah satu aspek yang menunjang solidnya mereka dalam mengusung capres. Lalu, kalau terus dihantam, apa iya masih solid. Ini bicara realistis saja. Dan, saya yakin kondusivitas koalisi ini lah yang terus diserang oleh pihak-pihak tertentu. Genderang perang politik sudah dimulai. Tinggal adu kuat saja. Hanya saja pihak seberang punya fasilitas dan prasarana politik yang lebih lengkap.

Selain operasi menjegal Anies, sepertinya ada operasi untuk hanya membuat dua paslon yang baku hantam di pilpres mendatang. Dan itu tidak melibatkan Anies. Tapi ada baiknya juga hanya dua paslon, biar uang rakyat tidak boros dipakai hanya untuk pilpres.

Sungguh terjal jalan Anies. Belum menanjak, sudah dihadang. Sampai sejauh ini, saya masih yakin hanya dua paslon yang bertarung. Tapi semoga saja itu tidak terwujud. Biar asyik dan hidup demokrasinya.

Add a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *